Pasien Kelas III Terpaksa Dirawat di Lorong Ruangan


CIANJUR-Berita21.com.- Tidak seimbangnya jumlah tempat tidur dan ruangan kelas III Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur dengan jumlah pasien yang berasal dari pasien tidak mampu yang mempunyai Jaminan Kesehatan Masyarakt (Jamkesmas) membuat banyak pasien terpaksa dirawat di lorong-lorong ruangan. Hal ini mengakibatkan perawatan tidak selayaknya.

“Lihat saja, anak saya sudah satu minggu dirawat disini ya tidurnya di lorong ruangan. Mau bagaimana lagi, katanya tempat tidur dalam ruangan sudah penuh. Kalau dirawat di lorong pasti kan tidak bisa istirahat dengan tenang meskipun mendapatkan perawatan seperti diinfus,” ucap salah seorang penunggu pasien, Kokom (43), Selasa (1/5/12).

Kokom mengaku terpaksa tidur di lantai lorong rumah sakit untuk menunggui anaknya. Letak ranjang yang ditempatkan di lorongpun berdekatan dengan toiltet ruangan. “Kadang terganggu dengan bau kamar mandi. Tapi ya sudah, anak saya yang penting sembuh,” tuturnya.

Kepala Bidang Keperawatan RSUD Cianjur, Rostiani Dewi saat ditemui di ruangannya mengakui memang adanya ketidakseimbangan jumlah tempat tidur dan ruangan dibanding jumlah pasien. “Mereka biasanya pasien Jamkesmas. Bahkan, kapasitasnya membludak hingga seratus persen,” ucapnya.

Dewi mengatakan, jumlah tempat tidur yang tersedia saat ini sebanyak 145 tempat tidur utama dan sebanyak 33 buah tempat tidur cadangan yang ditempatkan pada sebanyak 5 ruangan untuk Kelas III murni, dan 3 ruangan kelas campuran.

“Memang sangat tidak ideal. Seharusnya, jumlah pasien sekitar 80 persen dari jumlah tempat tidur yang ada. Namun, hingga kini jumlah pasien sudah 160 persen dari jumlah tempat tidur yang ada,” katanya.

Semakin antusianya pasien Jamkesmas berobat ke RSUD Cianjur, kata Dewi, menjadi salah satu pemicu membludaknya pasien rawat inap hingga menyebabkan kekruangan tempat tidur. “Apalagi sekarang ditambah pasien Jaminan Persalinan (Jampersal). Ini menandakan semakin percayanya masyarakat berobat ke RSUD,” ucapnya.

Meskipun demikian, Dewa tidak membantah pelayanan perawatan terhadap pasien rawat inap menjadi terhambat dan tidak efektif karena beberapa terpaksa ditempatkan di lorong-lorong ruangan rumah sakit.

Dewi mengatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut, sebenarnya pihak RSUD Cianjur sudah memminta kepada Pemkab Cianjur adanya pembangunan beberapa ruang baru. Namun, hingga kini belum direalisasikan.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Cianjur yang membidangi kesehatan, Jimmy Perkasa saat dikonfirmasi mengatakan persoalan tersebut memang sudah lama dikeluhkan pasien. Namun, kata Jimmy, yang menjadi pemicunya adalah semakin bertambahnya kepercayaan masyarakat miskin kepada RSUD Cianjur dengan adanya Jamkesmas.

Mengenai anggaran penambahan ruangan dan tempat tidur baru, kata Jimmy, jika hanya mengandalkan kemampuan keuangan Pemkab Cianjur tentu saja akan sangat sulit. “Oleh karena itu kami terus melakukan koordinasi dengan DPRD Jawa Barat dan Pusat untuk memperjuangankan adanya anggaran untuk RSUD agar masalah kekuragan ruangan inap ini bisa diselesaikan,” tuturnya.

Sumber: Berita21.Com

Pedi/Epul/B21.Com